Pada suatu hari Ibnu As Simaak manemui Harun Ar Rasyid. Tak
berapa lama, Harun Ar Rasyid merasa haus, sehingga iapun segera memerintahkan
agar diambilkan air minum. Tanpa pikir panjang seorang pelayan segera membawa
bejana yang berisi air dingin. Sebelum Harun Ar Rasyid meminum air itu, ia
berkata kepada Ibnu As Simaak: Berilah aku petuah! Tak ingin menyia-nyiakan
kesempatan Ibnu As Simaakpun segera berkata kepadanya: Wahai Amirul Mukminin!
Berapakah engkau akan menebus air minum itu bila engkau sedang kehausan dan
ternyata aku kuasa menghalangimu darinya? Harunpun menjawab: Dengan separoh
kerajaanku. Selanjutnya Ibnu As Simaak berkata: Silahkan engkau menikmati air
minummu.
Seusai Harun Ar Rasyid minum air itu, Ibnu As Simaak
kembali bertanya: Bayangkan, andai aku kuasa menghalang-halangi air minum yang
telah engkau minum untuk keluar dari tubuhmu (menyumbat saluran air senimu),
berapakah biaya yang akan engkau keluarkan agar air senimu dapat keluar? Harun
Ar Rasyidpun kembali menjawab: Sebesar sisa kerajaanku.
Mendengar jawaban ini, Ibnu As Simakpun menimpalinya dengan
berkata: “Suatu kerajaan yang separohnya dihargai dengan seteguk air, dan
sisanya dihargai dengan air seni, tidaklah pantas untuk diperebutkan.”
Mendengar petuah ini, spontan Harun Ar Rasyidpun menangis tersedu-sedu. (Tarikh
At Thobary 6/538 & Al Bidayah wa An Nihayah 10234)
Thanks for reading KISAH HARUN AR RASYID. Please share...!
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No Spam, Please...!